Kabupaten Ende, Flores,
NTT memiliki dua suku besar yaitu Suku Lio dan Suku Ende. Suku Lio merupakan
suku yang menempati daerah pegunungan wilayah utara Kabupaten Ende. Suku ini
mendapat pengaruh ajaran Kristen Katolik yang disebarkan oleh para Misionaris
asal Belanda. Sedangkan Suku Ende merupakan suku yang menempati daerah pesisir
wilayah selatan Kabupaten Ende. Suku ini mendapat pengaruh ajaran Islam Makassar.
Suku Lio adalah suku
yang sangat menghargai nenek moyang mereka. Suku ini mempunyai ritual khusus
kepada nenek moyang mereka sebagai tanda penghormatan. Sebelum mengadakan acara
keluarga seperti perayaan ulang tahun, menyambut hari natal, dll. Mereka
biasanya melakukan ritual khusus dan memberikan sesajen sebelum melaksanakan acara tersebut. Ritual itu dikenal
dengan nama Pati Ka Embu Mamo (memberi
makan leluhur) dalam Bahasa Lio.
Sejajen
itu terdiri dari lauk-pauk, nasi, dan minuman yang diletakkan di atas meja.
Jika ada, di atas meja tersebut disertakan foto nenek moyang yang akan diberi sesajen.
Ritual tersebut memiliki
pantangan khusus yaitu sesajen yang
disediakan tidak boleh dimakan terlebih dahulu. Sesajen tersebut boleh hanya disantap bersama setelah ritual
digelar.
Sesajen berupa makanan dan minuman tersebut dipercaya
dapat mendatangkan rezeki atau umur yang panjang bagi siapa saja yang
menyantapnya. (FNF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar