Pernahkah kamu mendengar tentang suku Dawan ? suku Dawan
merupakan sebuah suku yang terdapat di pulau Timor, Provinsi NTT. Di sana
terdapat beraneka ragam budaya lokal, salah satunya adalah cerita rakyat.
Berikut akan dikisahkan sebuah cerita rakyat berjudul Neonbali Penopang
Langit dari Suku Dawan.
Neonbali dan Takdirnya
Konon berdasarkan kepercayaan suku dawan, diceritakan bahwa
ada manusia yang paling tinggi, namanya Neonbali (artinya tinggi dalam
bahasa dawan). Nama tersebut diberikan oleh masyarakat setempat sesuai
bahasa daerah setempat dan juga sesuai kondisi tubuh Neonbali yang kekar
dan tinggi. Dia dipercaya sebagai penopang langit sehingga terdapat
jarak antara langit dan bumi. Tanpa dia, semua yang ada di permukaan bumi ini
sudah hancur oleh himpitan antara langit dan bumi. Dahulu dia hidup dan
kelihatan seperti manusia pada umumnya tapi tidak menggunakan pakaian, alias
telanjang.
Sebagai manusia yang paling tinggi, keseharian Neonbali
adalah menopang langit. Mulai dari pagi hari sampai pagi kembali. Selain
menopang langit, Neonbali juga seperti satpam. Dia sering mengitari
seluruh daerah suku dawan untuk melihat keadaan alam maupun keseharian
masyarakat suku dawan.
Jika ada masyarakat suku dawan yang merusak alam seenaknya,
maka Neonbali akan secara langsung menegur orang tersebut. Dia juga akan
memarahi para petani jika tidak bekerja atau tidak mengolah alam dengan baik
sesuai kebutuhan. Para orangtua juga akan dimarahi jika dia melihat anak-anak
mereka yang menangis karena lapar atau disiksa. Segala tindak tanduk masyarakat
suku dawan selalu diawasi oleh Neonbali sehingga kehidupan masyarakat
suku dawan saat itu aman sentosa dan penuh dengan kebahagiaan.
Murka
karena Cinta
Suatu ketika, ada seorang nenek dari suku seberang yang
bertransmigrasi ke daerah suku dawan. Awal kedatangan nenek tersebut, semuanya
masih baik-baik saja. Namun hari demi hari, kehidupan masyarakat setempat mulai
mengalami perubahan. Para petani mulai malas bekerja, alam mulai rusak akibat
tangan-tangan jahil yang tidak diketahui siapa dalangnya, anak-anak mulai
kelaparan. Kehidupan masyarakat suku dawan yang dulunya bahagia, kini penuh
dengan tangisan.
Kejadian ini menimbulkan kemarahan dan kecurigaan besar bagi
Neonbali. Dia pun diam-diam mencari tahu akar penyebab permasalahan itu.
Setelah sekian lama mencari tahu, akhirnya dia menemukan siapa penyebab semua
masalah itu. Ternyata semua masalah itu berasal dari nenek yang datang dari
suku seberang. Nenek itu menghasut masyarakat suku dawan agar malas bekerja,
merusak alam, dan tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Neonbali.
Sebenarnya nenek itu menginginkan kehancuran pada masyarakat suku dawan. Ia
cemburu atas kemakmuran masyarakat suku dawan.
Pengadilan
Penuh Kasih
Setelah ketahuan, nenek itu akhirnya ditangkap dan diadili
di balai desa yang dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat suku dawan dan Neonbali.
Setelah divonis sebagai tersangka, nenek itu mau diusir dari perkampungan, tapi
Neonbali menolak keinginan tersebut. Dia meminta kepada seluruh
masyarakat suku dawan untuk mema’afkan perbuatan nenek tersebut. Akhirnya nenek
itupun dima’afkan dan diberi kesempatan untuk tinggal lagi di situ.
Masalahpun selesai, kehidupan masyarakat suku dawan kembali
normal seperti biasanya. Para petani kembali rajin bekerja, anak-anak tidak
kelaparan lagi, alampun turut berbahagia menyaksikan kebahagiaan masyarakat
suku dawan, meskipun nenek itu masih menyimpan dendam terhadap Neonbali.
Kepergian
Neonbali
Pada suatu hari saat Neonbali sedang asyk menopang
langit dengan berdiri di atas dua buah batu besar, tiba-tiba dia ingin kencing
lalu diapun kencing, tanpa dia sadari ternyata tepat di bawah kemaluannya ada
nenek yang dulu membuat masalah itu sedang menenun. Nenek itu terkenal galak
dan jahat. Karena terkena air kencingnya, si nenek tersebut marah besar dan
langsung menghajar Neonbali dengan peralatan tenunnya tepat pada
kemaluan Neonbali. Kejadian itu menyebabkan Neonbali meninggal
dunia sehingga mulai saat itu dia tidak dapat kelihatan lagi hingga sekarang.
Nenek itupun diusir dari perkampungan tersebut.
Namun meskipun tidak kelihatan, dia masih tetap
berpegang teguh pada tugas yang ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa kepadanya,
yaitu menopang langit. Sampai sekarang Neonbali sangat dikenang oleh masyarakat
suku dawan. Ada juga yang dia tinggalkan berupa jejak kedua telapak kaki di
atas dua buah batu besar dan masih berada di sebuah kampung (Manufui) hingga
sekarang. (YRT)
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)